Setelah memasuki jenjang perkuliahan aku memang jarang
sekali ada dirumah. Sebelumnya pada tahun-tahun pertama ku kira karena memang
jarak rumah dan kampusku sangat jauh aku lebih sering menghabiskan waktuku
dikampus. Tapi. . .untuk tahun kedua rasanya tetap sama, walaupun sekarang
kampusku sudah berada satu kota dengan rumahku, aku tetap saja jarang berada
dirumah.
Memang ku akui, organisasi-organisasi yang aku ikuti cukup
menyita waktu-waktu luangku.
Lelah?? PASTI !!
“tapi ndak papa. . . lelah ini lebih baik bagiku daripada aku harus memikirkan hal-hal yang tak berguna itu”, gumamku saat aku kelelahan dengan semua itu.
“tapi ndak papa. . . lelah ini lebih baik bagiku daripada aku harus memikirkan hal-hal yang tak berguna itu”, gumamku saat aku kelelahan dengan semua itu.
Aku terus berkutat dengan organisasi-organisasi itu
mengharuskanku bertemu dengan banyak orang yang tentunya dengan kepribadian yang berbeda-beda
ada yang baik
ada yang sopan
ada yang sabar
tapi nggak sedikit juga yang 180 derajat berbeda dari itu semua.
mengharuskanku bertemu dengan banyak orang yang tentunya dengan kepribadian yang berbeda-beda
ada yang baik
ada yang sopan
ada yang sabar
tapi nggak sedikit juga yang 180 derajat berbeda dari itu semua.
Yaa~~ aku belajar banyak dari itu semua
bagaimana cara menyikapi karakter orang yang berbeda-beda seperti itu, aku yakin itu akan berguna kedepannya .
apalagi untuk profesi yang ku cita-citakan itu, aku yakin itu akan sangat berguna. :)
bagaimana cara menyikapi karakter orang yang berbeda-beda seperti itu, aku yakin itu akan berguna kedepannya .
apalagi untuk profesi yang ku cita-citakan itu, aku yakin itu akan sangat berguna. :)
Bertemu dengan orang-orang baru
Bertemu dengan teman-teman baru
Berkenalan dengan apa yang namanya itu KURA-KURA (KUliahRApat-KUliahRApat)
Berjibaku dengan apa yang namanya proker-proker, kepanitiaan acara, proposal, LPJ, rincian dana, nota-nota warna-warni yang dikumpulkan dari seluruh pelosok toko yang ada di Banjarmasin dan masih banyak lagi.
Bertemu dengan teman-teman baru
Berkenalan dengan apa yang namanya itu KURA-KURA (KUliahRApat-KUliahRApat)
Berjibaku dengan apa yang namanya proker-proker, kepanitiaan acara, proposal, LPJ, rincian dana, nota-nota warna-warni yang dikumpulkan dari seluruh pelosok toko yang ada di Banjarmasin dan masih banyak lagi.
Aku tenggelam dengan itu semua.
Semua itu mengharuskan ku fokus fokus dan fokus
Semua itu mengharuskan ku fokus fokus dan fokus
Rumah??
Mungkin jika seseorang menanyakan dimana rumahku saat pikiranku sedang tenggelam seperti itu atau jika saja ada salah satu dari papa dan mama yang menelponku untuk mengingatkanku agar melihat jam
mugkin saat itu aku baru sadar bahwa aku masih punya rumah~
Mungkin jika seseorang menanyakan dimana rumahku saat pikiranku sedang tenggelam seperti itu atau jika saja ada salah satu dari papa dan mama yang menelponku untuk mengingatkanku agar melihat jam
mugkin saat itu aku baru sadar bahwa aku masih punya rumah~
Mama dan papa sering menegurku untuk tak terlalu aktif
berorganisasi
tapi aku tetap saja pada itu semua, aku berpikiran bahwa hanya organisasi-organisasi itu yang dapat mengalihkan pemikiranku.
tapi aku tetap saja pada itu semua, aku berpikiran bahwa hanya organisasi-organisasi itu yang dapat mengalihkan pemikiranku.
Aku semakin tenggelam dengan itu semua. . .
Apalagi sejak terbentuknya kepengurusan baru untuk periode kali ini
Semakin banyak amanah yang harus aku jalankan
Hari Minggu??
Apa itu hari Minggu??
Aku seperti tak mengenal hari itu lagi
Hari yang dinamakan teman-teman SMA ku dulu sebagai hari libur internasional
Hari yang dinamakan keluargaku sebagai hari keluarga
Aku tak mengenal hari itu lagi
Aku mengenalnya sebagai hari pembuktian komitmen terhadap suatu acara
Apalagi sejak terbentuknya kepengurusan baru untuk periode kali ini
Semakin banyak amanah yang harus aku jalankan
Hari Minggu??
Apa itu hari Minggu??
Aku seperti tak mengenal hari itu lagi
Hari yang dinamakan teman-teman SMA ku dulu sebagai hari libur internasional
Hari yang dinamakan keluargaku sebagai hari keluarga
Aku tak mengenal hari itu lagi
Aku mengenalnya sebagai hari pembuktian komitmen terhadap suatu acara
Aku tahu itu melelahkan. . .
Apalagi ketika aku diharuskan memilih satu acara diantara dua acara dari dua organisasi yang berbeda
Itu melelahkan!!
Tapi aku tetap saja harus memilih. . .
Apalagi ketika aku diharuskan memilih satu acara diantara dua acara dari dua organisasi yang berbeda
Itu melelahkan!!
Tapi aku tetap saja harus memilih. . .
Aku terus tenggelam dengan apa yang aku namakan dulu sebagai
komitmen
membagi waktu untuk kuliah, organisasi dan istirahat
membagi waktu untuk kuliah, organisasi dan istirahat
Sampai pada akhirnya tubuhku sepertinya tak mampu lagi untuk
mengkompensasi ego-ku
Aku drop, aku bahkan tak bisa membedakan waktu, siang berasa malam, malam berasa siang
semua sama, aku masih berada ditempat tidur bersama beberapa lapis selimut yang menyelimuti tubuhku.
Aku drop, aku bahkan tak bisa membedakan waktu, siang berasa malam, malam berasa siang
semua sama, aku masih berada ditempat tidur bersama beberapa lapis selimut yang menyelimuti tubuhku.
Aku tak tahu berapa derajat kesadaranku saat itu
aku masih bisa mendengar papa mengoceh bahwa aku harus mengurangi aktivitasku berorganisasi, seperti saat awal-awal dulu papa menentangku untuk mengikuti berbagai organisasi intrakampus
aku masih bisa merasakan tangan lembut mama di dahiku
aku masih bisa mencium aroma minyak kayu putih disekitarku
tapi aku tak bisa membuka mataku
seperti ada sesuatu yg membuat kelopak mataku melekat kuat saat itu (sedikit lebay, tapi memang seperti itu yg ku rasa)
entah apa yang sedang ku mimpikan saat itu, tapi mimpi itu membuatku pusing
aku seperti menghitung suatu deret angka, entah apa itu
tiba-tiba aku mendengar mama memanggilku, aku ingin menjawab
tapi yang bukan jawaban yang ku keluarkan, malah suara-suara yang entah apa itu
mama menyuruhku minum obat
aku tak begitu suka rasa obat, tapi apa boleh buat, kali itu aku tak bisa menolaknya.
aku masih bisa mendengar papa mengoceh bahwa aku harus mengurangi aktivitasku berorganisasi, seperti saat awal-awal dulu papa menentangku untuk mengikuti berbagai organisasi intrakampus
aku masih bisa merasakan tangan lembut mama di dahiku
aku masih bisa mencium aroma minyak kayu putih disekitarku
tapi aku tak bisa membuka mataku
seperti ada sesuatu yg membuat kelopak mataku melekat kuat saat itu (sedikit lebay, tapi memang seperti itu yg ku rasa)
entah apa yang sedang ku mimpikan saat itu, tapi mimpi itu membuatku pusing
aku seperti menghitung suatu deret angka, entah apa itu
tiba-tiba aku mendengar mama memanggilku, aku ingin menjawab
tapi yang bukan jawaban yang ku keluarkan, malah suara-suara yang entah apa itu
mama menyuruhku minum obat
aku tak begitu suka rasa obat, tapi apa boleh buat, kali itu aku tak bisa menolaknya.
Setelah itu aku tak mengingat apa-apa lagi
Aku terbangun ketika aku sayup-sayup mendengar suara orang
menangis
Aku kumpulkan rangsangan suara itu, dan aku yakin itu memang suara orang menangis. Suara itu familiar bagiku, aku pernah mendengar suara ini.
Aku memaksakan diri untuk bangun, aku mencari-cari asal suara itu, dan dengan mudah aku mendapatkan asal suara itu, suara itu milik mama.
Aku kumpulkan rangsangan suara itu, dan aku yakin itu memang suara orang menangis. Suara itu familiar bagiku, aku pernah mendengar suara ini.
Aku memaksakan diri untuk bangun, aku mencari-cari asal suara itu, dan dengan mudah aku mendapatkan asal suara itu, suara itu milik mama.
Dengan setengah nyawa yang masih belum terkumpul
Aku lihat mama, masih dengan posisi duduk dan dengan sajadah yang masih terhampar.
Aku mendengar mama berdoa untukku.
Untuk mengembalikanku seperti dulu.
Mengembalikan hari-hariku seperti dulu.
Aku lihat mama, masih dengan posisi duduk dan dengan sajadah yang masih terhampar.
Aku mendengar mama berdoa untukku.
Untuk mengembalikanku seperti dulu.
Mengembalikan hari-hariku seperti dulu.
Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan
Aku seperti tak mengenal diriku sendiri saat itu
Siapa aku??
Aku yang membuat seorang ibu yang baik hati seperti mamaku kehilangan sosok anaknya yang dulu sering berceloteh riang saat menemaninya memasak di dapur.
Sosok anak itu aku, dan aku sendiri yang telah menghilangkan sosok itu
ironis sekali !!
Aku seperti tak mengenal diriku sendiri saat itu
Siapa aku??
Aku yang membuat seorang ibu yang baik hati seperti mamaku kehilangan sosok anaknya yang dulu sering berceloteh riang saat menemaninya memasak di dapur.
Sosok anak itu aku, dan aku sendiri yang telah menghilangkan sosok itu
ironis sekali !!
Aku sosok anak manja itu
yang waktu kecil dulu sering menghapus tangis mama saat mengiris bawang merah di dapur.
tapi sekarang. . .aku sendiri yang membuat tangis itu hadir
maafkan aku mama
maafkan ego anakmu yang manja ini
aku akan mengembalikan sosok anakmu itu mama
sosok yang selalu berceloteh riang tentang hari-harinya disekolah seperti dulu
bukan sosok yang penuh ego yang selalu pulang membawa kumpulan proposal yang masih perlu direvisi dan menunjukkan muka letih seperti saat ini.
Aku takkan membuatmu cemas seperti ini lagi mama. . .
Sebisa mungkin akan ku kembalikan lagi apa itu yang disebut sebagai hari keluarga
Kita bisa belanja kepasar sama-sama lagi
Kita bisa masak besar sama-sama lagi
Kita bisa praktek resep kue sama-sama lagi
Kita ma. . . bukan cuma mama
“KITA” :)
yang waktu kecil dulu sering menghapus tangis mama saat mengiris bawang merah di dapur.
tapi sekarang. . .aku sendiri yang membuat tangis itu hadir
maafkan aku mama
maafkan ego anakmu yang manja ini
aku akan mengembalikan sosok anakmu itu mama
sosok yang selalu berceloteh riang tentang hari-harinya disekolah seperti dulu
bukan sosok yang penuh ego yang selalu pulang membawa kumpulan proposal yang masih perlu direvisi dan menunjukkan muka letih seperti saat ini.
Aku takkan membuatmu cemas seperti ini lagi mama. . .
Sebisa mungkin akan ku kembalikan lagi apa itu yang disebut sebagai hari keluarga
Kita bisa belanja kepasar sama-sama lagi
Kita bisa masak besar sama-sama lagi
Kita bisa praktek resep kue sama-sama lagi
Kita ma. . . bukan cuma mama
“KITA” :)