aku tak tahu rasanya bagaimana menjadi seseorang yang memperjuangkan sesuatu segigih itu
aku rasa aku tak pantas untuk diperjuangkan seperti itu
tapi kau membuat segalanya menjadi pantas
kau berkata kau sanggup memperjuangkanku
berkali-kali aku menjatuhkanmu
namun kau tetap bangkit dan bangkit lagi
aku mulai terbiasa melihatmu hadir dihidupku
aku seakan melihat seorang penonton setia
dia yang riuh ketika melihatku berhasil memainkan peran dan tetap bersorak semangat ketika aku gagal
kau, selalu ada
terkadang aku risih melihat tingkah konyolmu yang sering kau sebut sebagai "perjuangan"
tapi akhirnya aku mulai terbiasa
kau tetap ditempatmu, tak berani maju bahkan hanya untuk sejengkal
kau menepati janjimu
kau tetap berada ditempatmu dengan tingkah konyolmu
tapi seketika, aku tak menemukan sosok konyol itu di kursi penonton
ku tanya penjaga karcis, dia bilang kau meninggalkan kursi sambil berderai air mata
aku tak tahu apa yang terjadi
setiap hari ku tanya penjaga karcis, dia bilang kau tak lagi menunjukkan karcismu padanya, kau hanya datang, kemudian pergi.
ada apa??
kemana sosok yang selalu berteriak keras tentang perjuangan itu??
aku tak tahu bagaimana rasanya duduk di kursi itu dengan semangat berkobar-kobar mendukung seseorang yang berada ditengah sana tanpa mendapatkan apapun.
Aku tak tahu.. dan aku tak pernah bertanya padamu bagaimana rasanya.
kau hanya pernah berkata itu sulit untuk kau jalani, tapi kau tetap melakukannya
dan aku bahkan lupa untuk menanyakan sesulit apa hal itu.
sosok konyol itu sekarang tak lagi ada
aku tak tahu karena apa
tapi apapun alasannya, ku harap kau sedang baik-baik saja
sekarang aku tak bisa lagi bertanya bagaimana rasanya duduk di kursi itu
hari ini, hanya untuk hari ini
boleh kita bertukar peran?
aku yang duduk dikursi itu dan kau yang bermain di tengah sana
aku yang memperjuangkanmu dan kau menjadi sosok yang ku perjuangkan
hari ini, hanya untuk hari ini..
aku hanya ingin tahu bagaimana rasanya :)
aku rasa aku tak pantas untuk diperjuangkan seperti itu
tapi kau membuat segalanya menjadi pantas
kau berkata kau sanggup memperjuangkanku
berkali-kali aku menjatuhkanmu
namun kau tetap bangkit dan bangkit lagi
aku mulai terbiasa melihatmu hadir dihidupku
aku seakan melihat seorang penonton setia
dia yang riuh ketika melihatku berhasil memainkan peran dan tetap bersorak semangat ketika aku gagal
kau, selalu ada
terkadang aku risih melihat tingkah konyolmu yang sering kau sebut sebagai "perjuangan"
tapi akhirnya aku mulai terbiasa
kau tetap ditempatmu, tak berani maju bahkan hanya untuk sejengkal
kau menepati janjimu
kau tetap berada ditempatmu dengan tingkah konyolmu
tapi seketika, aku tak menemukan sosok konyol itu di kursi penonton
ku tanya penjaga karcis, dia bilang kau meninggalkan kursi sambil berderai air mata
aku tak tahu apa yang terjadi
setiap hari ku tanya penjaga karcis, dia bilang kau tak lagi menunjukkan karcismu padanya, kau hanya datang, kemudian pergi.
ada apa??
kemana sosok yang selalu berteriak keras tentang perjuangan itu??
aku tak tahu bagaimana rasanya duduk di kursi itu dengan semangat berkobar-kobar mendukung seseorang yang berada ditengah sana tanpa mendapatkan apapun.
Aku tak tahu.. dan aku tak pernah bertanya padamu bagaimana rasanya.
kau hanya pernah berkata itu sulit untuk kau jalani, tapi kau tetap melakukannya
dan aku bahkan lupa untuk menanyakan sesulit apa hal itu.
sosok konyol itu sekarang tak lagi ada
aku tak tahu karena apa
tapi apapun alasannya, ku harap kau sedang baik-baik saja
sekarang aku tak bisa lagi bertanya bagaimana rasanya duduk di kursi itu
hari ini, hanya untuk hari ini
boleh kita bertukar peran?
aku yang duduk dikursi itu dan kau yang bermain di tengah sana
aku yang memperjuangkanmu dan kau menjadi sosok yang ku perjuangkan
hari ini, hanya untuk hari ini..
aku hanya ingin tahu bagaimana rasanya :)