Ia seperti sedang menghitung sesuatu dalam gerimis.
1..2..3 kesedihan mulai berjatuhan.
Semoga, tiap tetesan air yang membasahi bumi ini menghapuskan kesedihanmu.
Bangkit kembali sahabatku.
Setelah butiran-butiran gerimis itu tak lagi turun.
Sinar matahari hangat akan kembali menyapamu.
Menyapa semangat-semangat kita yang sempat tertutup oleh mendungnya awan. . .